Kamis, 26 September 2013

YOU ARE MY EVERYTING


Aku mencintaimu jodoh atau bukan itu bukan kuasaku,
yang jelas aku berkuasa penuh atas rasa ini, yang tertuju untukmu.

I MISS YOU






BAHAGIA ITU SEDERHANA

Saat senyum indah terukir dibibir indah keluargaku sungguh kebahagian yang tak ternilai. 




Jenis - jenis Batubara

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdqhoIiX5iwQ-1yFHTbe7xhEB4TCACIMNJaftdstLwlUTN7XlhcBRDehSz4E0amBVA8jmrFk-KQO9qUTDvxfnRtxlBVphi-_woNPPSN51YSddHZNsYO1Yt8kcUyxGF8_JBQnEihwkeTJI6/s1600/batubara+antrasit.jpg

Batubara diklasifikasikan menjadi empat kategori umum, berdasarkan "ranking." Mulai dari lignit, subbitumen, bitumen sampai antrasit, mencerminkan kandungan jenis batubara tersebut terhadap jumlah panas dan tekanan yang dihasilakan.

Kandungan karbon batubara merupakan penentu utama dari panas yang dihasilkan, tetapi faktor lain juga mempengaruhi jumlah energi yang terkandung per bobotnya. (Jumlah energi dalam batubara dinyatakan dalam British thermal unit per pon. BTU adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu pon air sebesar satu derajat Fahrenheit.)

Antrasit
Antrasit adalah batubara dengan kadar karbon tertinggi, antara 86 sampai 98 persen, dan nilai panas yang dihasilakan hampir 15.000 BTU per pon. Paling sering digunakan pada alat pemanas rumah.

Bitumen
Bitumen digunakan terutama untuk menghasilkan listrik dan membuat kokas di industri baja. Pasar batubara yang tumbuh paling cepat untuk jenis ini, meskipun masih kecil, adalah yang memasok energi untuk proses industri. Bitumen memiliki kandungan karbon mulai 45 sampai 86 persen dan nilai panas 10.500 sampai 15.500 BTU per pon.

Subbitumen
Peringkat dibawah bitumen adalah subbitumen, batubara dengan kandungan karbon 35-45 persen dan nilai panas antara 8.300 hingga 13.000 BTU per pon. Meskipun nilai panasnya lebih rendah, batubara ini umumnya memiliki kandungan belerang yang lebih rendah daripada jenis lainnya, yang membuatnya disukai untuk dipakai karena hasil pembakarannya yang lebih bersih.

Lignit (Batu bara muda)
Lignit merupakan batubara geologis muda yang memiliki kandungan karbon terendah, 25-35 persen, dan nilai panas berkisar antara 4.000 dan 8.300 BTU per pon. Kadang-kadang disebut brown coal, jenis ini umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.

By. Dellia
Foto Saya

Transportir Batubara Masih Ilegal




Lahat, Palembang Pos.-
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Lahat, Chairudin SH mengatakan, dari 32 transportir batubara di Kabupaten Lahat, terdapat 22 transportir masih berstatus ilegal. Dengan demikian, hanya 10 transportir yang mengantongi izin operasi dari Dishubkominfo Sumsel. Sayangnya, rekomendasi agar puluhan transportir dengan ribuan armada ini bergabung dengan transportir yang telah memiliki izin, belum digubris.
“Memang sudah kita sarankan agar bergabung dengan transportir yang mengantongi izin. Kenyataannya, sampai sekarang belum ada pemberitahuan kalau sudah gabung. Artinya, masih banyak transportir ilegal yang beroperasi,” tegasnya, kemarin.
Keadaan ini sebenarnya telah berlangsung lama, ribuan armada milik perusahaan batubara ataupun transpotir, tidak memiliki izin operasi.  Kenyataannya, sampai penghentian pengorasian angkutan batubara tanggal 12 Agutus lalu, dalam menghadapi lebaran masih banyak angkutan gelap beropasi. Sebagian besar angkutan ini memiliki nopol luar Sumsel. Sehingga sangat mudah ditemukan jika mereka melintas di ruas jalan umum. Jenis kendaraan yang beroperasi sebagian besar merupakan tronton.
Menurut Chairudin, yang berhak menindak tegas transportir ilegal hanya Pemkab Lahat melalui instansi terkait. Namun, sampai kini belum ada upaya konkret yang dilakukan. Sehingga ribuan angkutan batubara ilegal masih leluasa beroperasi.
“Kita tidak punya wewenang mengambil tindakan. Ada instansi lain yang berwenang untuk ini. Kalaupun dibentuk tim gabungan, tentu kita siap didalamnya,” jelasnya, seraya enggan menyebutkan instansi mana yang bewenang menyelesaikan masalah ini. (cr05)
 

Reklamasi tambang batubara

Batu bara merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sesuai dengan namanya, batu bara adalah batuan yang mudah terbakar. Sudah bukan rahasia, bahwa sebagian besar pembangkit listrik yang beroperasi (di Indonesia) hingga saat ini masih memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakarnya. Tanpa batu bara, bisa dipastikan sebagian wilayah Indonesia tidak berlistrik.[1]
Sedemikian pentingnya batu bara bagi hajat hidup kita, sehingga hampir tiada kawasan (yang diketahui menyimpan kandungan batu bara di muka Bumi ini) yang bebas dari incaran untuk dieksploitasi. Lazimnya batu bara terdapat di lapisan yang tak jauh dari permukaan bumi. Untuk mendapatkannya para penambang harus membongkar lapisan tanah. Alhasil banyak kawasan yang semula adalah hutan, dengan segera berubah menjadi lahan tambang terbuka. Pohon-pohon ditebangi. Hewan-hewan pun kehilangan tempat tinggalnya.[1]
Lapisan tanah di kawasan itu dikeruk atau dibongkar, lalu dibawa ke tempat penimbunan. Akibatnya bisa diduga. Tanah akan kehilangan lapisan yang kaya nutrisi dan berubah menjadi tandus.</ref name=reklamasi>
Setelah batu baranya terkuras habis, tentunya pertambangan akan ditutup. Lahan bekas tambang akan menyisakan kawasan gersang yang merana tanpa guna. Tumbuhan akan sulit tumbuh di tempat seperti itu. Kawasan menjadi sangat tidak produktif.[1]